Oleh: Najma Suimbar
kjbnusantara.id-Tepat pada 19 Juli 2025, Ikatan Mahasiswa Baros (IKAMABA) genap berusia 16 tahun. Sejak berdirinya pada 19 Juli 2009, IKAMABA telah menjadi wadah pemersatu para Mahasiswa dari berbagai Daerah, khususnya dari Daerah Baros.
Enam Belas Tahun adalah perjalanan panjang yang tak sekedar dihitung oleh waktu. Melainkan oleh cerita, perjuangan, dan pengorbanan yang telah ditorehkan oleh para pendahulu.
Di dalamnya, tertulis kisah tentang semangat yang tak pernah padam. Meski terkadang diterpa dinamika, dijauhkan oleh jarak, dan diuji oleh keadaan.
Usia 16 tahun bukan hanya sekedar angka, ia adalah refleksi dari semangat juang yang diwariskan lintas generasi. Di tengah arus perubahan zaman, IKAMABA tetap berdiri sebagai ruang juang yang melahirkan kader-kader berpikir kritis, berjiwa sosial, memiliki kepekaan terhadap realitas, dan berkomitmen membangun Daerah Baros.
IKAMABA bukan hanya tempat berhimpun, tapi tempat untuk membentuk karakter, menempa kepemimpinan, dan melatih keberanian menghadapi dunia nyata dengan nilai-nilai perjuangan.
Bagi kami, Milad adalah makna penting bukan hanya pendanda bertambahnya usia, tapi juga pendanda tingkat kedewasaan dalam berkarya.
Keberadaan IKAMABA yang sekarang berusia 16 Tahun menjadi bukti bahwa IKAMABA masih memiliki daya tarik.
Transformasi dan Harapan
Momentum milad ini adalah waktu yang tepat untuk merenungi kembali makna kehadiran organisasi ini dalam kehidupan para anggotanya. Di tengah cepatnya perubahan sosial, digitalisasi, dan tantangan global, IKAMABA perlu bertransformasi menjadi organisasi yang lebih adaptif, progresif, dan relevan dengan zaman.
Transformasi bukan berarti meninggalkan akar, melainkan menumbuhkan sayap. Kita perlu membuka ruang partisipasi seluas-luasnya, menjadikan organisasi ini inklusif, terbuka bagi ide-ide baru, dan mampu menjadi jembatan antara Mahasiswa, Masyarakat, dan pembangunan Daerah.
"Jangan hanya datang karena program. Datanglah karena cinta.
Jangan hanya bergabung karena status. Bertahanlah karena keyakinan bahwa perjuangan ini punya arti."
IKAMABA bukan sekadar nama—ia adalah denyut juang mahasiswa Baros. Ia adalah ruang bertumbuh bagi mereka yang ingin menyatukan ilmu dan pengabdian, logika dan nurani, harapan dan aksi.
Mari jadikan usia ke-16 ini sebagai batu loncatan untuk bergerak lebih jauh, membangun kembali solidaritas, memperluas jejaring, dan memperkuat semangat pengabdian. Mari kita rawat yang telah dirintis, kita jaga yang telah ditanam, dan kita lanjutkan perjuangan ini dengan hati yang lebih terbuka dan tekad yang lebih teguh.(Ayom)
