Aliansi Serang Utara Kecam Keras SPMB SMA Negeri 4 Kota Serang: Ada Dugaan Kecurangan dan Diskriminasi!
Serang:-Proses Seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB) tahun ajaran 2025–2026 di SMA Negeri 4 Kota Serang menuai kecaman keras dari masyarakat Kecamatan Kasemen. Aliansi Serang Utara (Al-Serut) Provinsi Banten menyatakan kekecewaannya atas dugaan diskriminasi dan tidak transparannya proses penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.
Koordinator Lapangan Al-Serut, Rasidi, menyampaikan bahwa tidak adanya sosialisasi dari pihak sekolah kepada masyarakat wilayah Kasemen membuat banyak calon peserta didik salah dalam menginput data jarak (kilometer) domisili. Ironisnya, kesalahan teknis sederhana itu justru berujung pada penolakan langsung tanpa ada pendampingan atau klarifikasi dari panitia SPMB.
“Pihak panitia seolah lepas tangan. Tidak ada pendampingan, tidak ada arahan. Akibatnya, siswa dengan nilai di atas 90 pun ditolak mentah-mentah hanya karena salah input jarak tempuh. Sementara siswa dari luar Kecamatan Serang dan bahkan luar Kota Serang justru diterima. Ini bentuk ketidakadilan yang nyata, dan kami akan melakukan aksi besar-besaran!” tegas Rasidi.
Dalam waktu dekat, Al-Serut akan melayangkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa kepada Gubernur Banten, Inspektorat Provinsi Banten, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. Aksi ini akan melibatkan orang tua siswa yang anaknya ditolak secara tidak adil.
Dugaan Skandal Lain di SMA Negeri 4 Kota Serang
Tidak hanya soal SPMB, Aliansi Serang Utara juga membawa sederet persoalan serius lain yang selama ini diduga ditutupi oleh pihak sekolah. Kuswandi, Sekretaris LSM Siliwangi Bersatu Kota Serang dan Danlap Al-Serut menyatakan bahwa aksi nanti juga akan menuntut:
1. Penangkapan oknum guru yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap siswa di bawah umur. “Infonya oknum guru ini masih aktif mengajar di SMA Negeri 4 Kota Serang. Ini bahaya dan tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
2. Audit dan pengusutan anggaran miliaran rupiah untuk pengadaan mebel meja-kursi yang diduga bermasalah. “Bahan bakunya tidak sesuai spesifikasi. Kualitas rendah, tapi anggarannya besar. Dugaan markup sangat kuat.”
3. Pemeriksaan terhadap panitia SPMB dan operator sekolah atas dugaan praktik titipan dalam penerimaan siswa baru. “Dugaan kuat, ada siswa titipan yang lolos meski nilainya lebih rendah, sementara warga lokal ditolak.”
SMA Negeri 1 Kota Serang Juga Disorot
Isu serupa mencuat di SMA Negeri 1 Kota Serang. Aminudin, Korlap Al-Serut lainnya yang juga Ketua DPS LSM KPK-Nusantara Perwakilan Banten, menyoroti adanya dugaan manipulasi hasil seleksi. “Ada calon peserta yang awalnya ditolak, tapi saat pengumuman akhir justru diterima. Setelah ditelusuri, mereka anak pejabat dan orang berada. Ini patut diduga adanya permainan dalam panitia.”
Aminudin menegaskan bahwa jika tidak ada tanggapan serius dari pihak terkait, Al-Serut bersama berbagai elemen masyarakat akan turun aksi dengan skala lebih besar dan membawa semua data dugaan pelanggaran ke aparat penegak hukum.
Transparansi dan Keadilan Harus Ditegakkan
Aliansi Serang Utara menegaskan bahwa pendidikan negeri harus berpihak pada rakyat, bukan pada mereka yang punya kuasa atau koneksi. Seleksi masuk sekolah negeri wajib transparan, objektif, dan adil. Jika aparat pemerintah diam, maka masyarakat akan terus bersuara.
Tim media