• Jelajahi

    Copyright © Kjb.Nusantara
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Reward Kecil, Semangat Besar! SDN Purwamekar Bangkitkan Jiwa Jawara Lewat Apresiasi Sederhana

    Senin, 02 Juni 2025


    PURWAKARTA – KJB Nusantara. Dalam semarak kejuaraan nasional Martial Art Challenge 2025 yang menghentak GOR Purnawarman, Pasar Rebo, Purwakarta, satu kabar penuh makna muncul dari SDN Purwamekar. Di tengah sorak-sorai lebih dari 700 atlet pencak silat dari seluruh penjuru Nusantara, para pesilat cilik dari sekolah ini menorehkan prestasi yang patut dibanggakan.


    Namun bukan hanya medali yang mereka bawa pulang, melainkan juga penghargaan moral dan motivasi dari sosok pendidik yang memahami makna sejati pembinaan: Bubun Buntaman, S.Pd., Gr., selaku Pembina ekskul Pencak Silat di SDN Purwamekar, memberikan voucher uang jajan kepada murid-murid berprestasi sebagai bentuk penghargaan langsung atas perjuangan mereka.


    “Jangan lihat nominalnya. Lihat niat dan semangatnya. Ini bentuk perhatian dan dorongan dari kami pihak sekolah agar anak-anak merasa dihargai, dan terus mencintai serta menekuni Pencak Silat dengan sepenuh hati,” ucap Pak Bubun penuh ketulusan saat diwawancara KJB Nusantara.

     


    Di tengah derasnya arus digital dan distraksi gaya hidup modern, apa yang dilakukan Pak Bubun adalah bentuk nyata mempertahankan nilai-nilai luhur budaya lokal: menghargai proses, memupuk semangat, dan membentuk karakter sejak dini melalui seni bela diri warisan bangsa.


    Tak ketinggalan, Pak Bubun memberikan apresiasi penuh kepada sang pelatih, Kang Dodi dari Perguruan Lugay Kancana, yang dengan dedikasi tinggi melatih para pesilat muda, bukan hanya dengan teknik, tapi juga dengan nilai-nilai kejawaraan.


    “Kang Dodi itu bukan sekadar melatih jurus, tapi membentuk mental. Anak-anak jadi disiplin, percaya diri, dan lebih menghormati budaya sendiri. Ini penting di zaman sekarang,” tambahnya.

     

    Kang Dodi sendiri merendah, namun tetap menyampaikan pesan penting:

    “Silat bukan hanya adu gerak. Ini soal jati diri. Lewat latihan rutin dan dukungan seperti ini, anak-anak bukan cuma jadi pesilat hebat, tapi juga jadi manusia tangguh yang mengenal akar budayanya.”

     

    Harapan bersama pun disuarakan—agar sekolah dan masyarakat sekitar terus memberi ruang dan dukungan nyata bagi tumbuh kembangnya bibit-bibit pesilat tradisi. Bukan hanya dalam bentuk fasilitas latihan, tapi juga dalam pengakuan dan penghargaan terhadap nilai-nilai luhur pencak silat itu sendiri.


    Di balik voucher sederhana itu, tersimpan semangat besar: bahwa jawara tidak lahir dari medali semata, tetapi dari proses panjang, apresiasi tulus, dan niat luhur para pembina yang melihat jauh ke depan.


    KJB Nusantara akan terus mengabarkan langkah-langkah kecil penuh arti dari pelosok negeri—tempat di mana pencak silat tumbuh bukan hanya sebagai olahraga, tapi sebagai jalan hidup. Salam budaya, salam jawara!


    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru