• Jelajahi

    Copyright © Kjb.Nusantara
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    IKSPI Kera Sakti dan Lugay Kancana Ajukan Bergabung ke IPSI Purwakarta, Bahas Program Silat Berbasis Kearifan Lokal & Prestasi

    Minggu, 08 Juni 2025

     


    Purwakarta – Dalam upaya memperkuat sinergi antara perguruan pencak silat dan organisasi resmi cabang olahraga, dua perguruan terkemuka, IKSPI Kera Sakti Purwakarta dan Perguruan Pencak Silat Tradisi Lugay Kancana, melakukan kunjungan resmi ke kediaman Ketua IPSI Kabupaten Purwakarta, Arif Kurniawan, pada Minggu, 8 Juni 2025.


    Kunjungan ini bertujuan menyerahkan proposal resmi pengajuan keanggotaan ke dalam struktur IPSI Purwakarta, serta membuka dialog strategis mengenai pengembangan pencak silat melalui dua pendekatan utama: sebagai seni budaya warisan leluhur dan sebagai olahraga prestasi berbasis pembinaan usia dini.



    Dalam keterangannya, Ketua IPSI Purwakarta Arif Kurniawan menyampaikan apresiasi atas kedatangan dan inisiatif dari kedua perguruan. Ia menegaskan bahwa IPSI membuka pintu selebar-lebarnya bagi perguruan yang ingin membangun kolaborasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, etika organisasi, dan pelestarian budaya bangsa.


    "Pencak Silat di Purwakarta harus menjadi contoh sinergi antara kekuatan tradisi dan modernitas. Kami menyambut baik inisiatif IKSPI dan Lugay Kancana sebagai bagian dari gerakan besar pencak silat menuju masa depan yang relevan dan berakar," ujar Arif.

     


    IKSPI Kera Sakti, sebagai salah satu perguruan besar yang berakar dari spiritualitas dan ketekunan fisik, menyampaikan kesiapan mereka untuk aktif dalam program-program pembinaan serta kegiatan sosial budaya. Sedangkan Perguruan Lugay Kancana, yang dikenal kuat dalam pendekatan seni ibing dan pendidikan silat anak, menekankan pentingnya mengintegrasikan silat dalam sistem pendidikan formal dan kegiatan ekstrakurikuler sekolah.


    Kang Dodi Suhada Akum, Guru Besar Lugay Kancana sekaligus tokoh seni dan konseptor pertunjukan budaya pencak silat, menyatakan bahwa sinergi dengan IPSI menjadi langkah taktis untuk menjaga eksistensi pencak silat tradisi agar tak tergilas zaman.


    "Silat bukan hanya tentang fisik dan tanding. Ia adalah ekspresi budaya, pembentuk karakter, bahkan alat diplomasi budaya. Kita butuh rumah yang bisa mengakomodasi peran itu — dan IPSI adalah rumah besar kita semua," ungkapnya.

     

    Selain penyerahan proposal, diskusi juga membahas pelaksanaan O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) 2025 tingkat Kabupaten yang digelar secara virtual. IPSI menilai pelaksanaan O2SN Virtual sebagai tantangan sekaligus inovasi dalam proses seleksi dan pencarian bibit atlet muda.


    Sebagai penutup, disepakati akan dibentuk forum kerja sama antarperguruan dalam naungan IPSI, yang akan mengembangkan berbagai program ke depan, termasuk:

    • Pelatihan pelatih dan juri silat tradisi

    • Program silat masuk sekolah

    • Event seni ibing antar pelajar dan antar desa

    • Digitalisasi silat dalam bentuk dokumentasi, pelatihan online, hingga promosi budaya

    Kehadiran IKSPI dan Lugay Kancana ke dalam tubuh IPSI diharapkan menjadi pemicu integrasi yang sehat antar-perguruan serta memperluas jangkauan pencak silat sebagai warisan tak benda yang hidup di tengah masyarakat.

    KJB NUSANTARA – Menjaga Kabar, Merawat Budaya

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Terbaru